Langkah Prosedur Riset

Bagaimana Langkah-langkah Prosedur Riset?

Hai kawan-kawan, kali ini kita akan membahas tentang Prosedur Riset. Bersama ahli cara langsung saja kita bahas.
Prosedur riset : beberapa langkah yang perludiperhatikan dalam melakukan riset
Langkah-langkah berikut sebagai prosedur riset bukanlah suatu hal yang kaku (rigid) akan tetapi sesuatu yang luwes (flexible) artinya beberapa langkah mungkin bisa digabungkan atau satu langkah mungkin perlu diuraikan lebih rinci. Jadi langkah-langkah yang diuraikan disini merupakan ancar-ancar saja yang berguna untuk melakukan pengecekan, apakah ada suatu kegiatan (activity)yang terlampaui atau terlupakan di dalam melakukan suatu riset. Langkah-langkah ini pun sangat berguna untuk penyusunan pembiayaan riset misalnya biaya persiapan, pelaksanaan dan laporan/publikasi.
Langkah-langkah itu adalah sebagai berikut:
  1. Memilih judul yang sesuai dengan tujuan riset dan merumuskan persoalan dengan jelas (formulating the problem clearly).
  2. Menentukan sumber informasi  (source of information). Apakah data yang diperlukan sudah tersedia baik sebagai internal data maupun external data berupa data sekunder ataukah harus dikumpulkan terlebih dahulu langsung dari objeknya berupa data primer.
  3. Menentukan metode pengumpulan data serta cara bagaimana memperoleh informasi dari pihak responden (objek penyelidik). Disini termasuk pemilihan metode-metode sampling dan perlu juga penentuan bagaimana cara memperoleh keterangan dari responden apakah dengan wawancara, dengan menggunakan questionnaire atau daftar pertanyaan, dengan berbicara langsung, dengan surat menyurat atau denga observasi lapangan.
  4. Pelaksanaan riset di lapangan (field work).
  5. Pengolahan data yang masuk (data processing), termasuk editing, coding, tabulating serta analyzing. Editing dimaksudkan untuk melakukan pengecekan apakah ada kesalahan dalam pengisian questionnaire, ada ketikan serasian (inconsistency). Coding adalah kegiatan pemberian kode-kode tertentu untuk memudahkan pengolahan, khususnya kalau akan diadakan pengolahan dengan computer untuk penghematan penggunaan kartu pons (punch card). Dengan makin majunya teknologi computer, kartu pons ini sudah jarang dipakai. Tabulating adalah pembuatan label-label yang berguna, sedangkan analyzing adalah kegiatan pembuatan analisis-analisis untuk dasar penarikan kesimpulan-kesimpulan.
  6. Penyusunan laporan riset (research report).
Hal-hal diatas adalah prosedur dalam segi teknis pelaksanaan riset. Urutan 1, 2, 3 termasuk persiapan dan 4, 5 pelaksanaan, 6 merupakan laporan hasil akhir. Akan tetapi didalam melaksanakan suatu riset perlu juga diperhatikan segi-segi lain diluar segi teknis yaitu yang mencakup urusan administrasi dan keuangan, pemilihan personil, dan lain sebagainya. Maka dari itu selain hal-hal tersebut diatas perlu juga diperhatikan hal-hal yang akan diuraikan dibawah ini.

Hal-hal lain yang perlu diperhatikan di dalam melakukan riset.

  1. Anggaran biaya untuk riset harus direncanakan dengan baik, sejak mulai kegiatan persiapan, perencanaan, pelaksanaan, pengolahan sampai pada laporan riset. Sering kali terjadi, bahwa riset hanya sampai kepada kegiatan pengumpulan data, sedangkan tidak ada kegiatan pengolahan apalagi sampai kepada laporan riset dengan alasan biaya tidak cukup. Biaya riset harus melupiti biaya persiapan, pelaksanaan dan laporan (kalau perlu sampai dengan publikasi).
  2. Dana-dana yang diperoleh harus diadministrasikan dengan tepat, sehingga pembiayaan bisa merata untuk keseluruhan kegiatan dengan proporsi-proporsi yang wajar. Biaya untuk setiap pos pengeluaran harus jelas untuk memudahkan pengontrolan.
  3. Alokasi personil harus tepat. Kalau perlu diadakan latihan khusus (special training).
  4. Harus ada kerja sama dengan pihak responden, didalam rangka untuk memperkecil non sampling error, khususnya response error yaitu kesalahan-kesalahan yang disebabkan karena jawaban yang tidak benar. Hal ini dicapai misalnya dengan publicity, melalui TV/radio/surat kabar.
  5. Daerah yang akan diriset harus jelas batas-batas geografisnya dan juga tentang periode penyelidikan, misalnya keadaan perusahaan 1 tahun yang lalu, keadaan pasar 1 bulan yang lalu, dan seterysnya.
  6. Perlu adanya surat ijin yang legal, khususnya untuk kegiatan riset (survey) di D.K.I Jakarta raya harus ada surat ijin dari kantor gubernuran.
  7. Harus disusun jadwal waktu (time schedule) untuk setiap kegiatan.
  8. Pembuatan project statement.
Proses Riset
Proses Riset

Demikianlah penjabaran mengenai Prosedur Riset. Ada beberapa informasi dalam Riset pemasaran. silahkan liat pada beranda ahli cara. semoga bermanfaat.

Sumber: Metode Riset aplikasi dalam pemasaran,j.supranto M.A, 1991

No comments:

Post a Comment