Pengertian Pemanis dan Jenis-jenis (pemanis bernutrisi dan tidak bernutrisi)

Pengertian Pemanis Buatan

Hai kawan-kawan, kali ini kita akan membahas tentang pemanis dan jenis-jenis pemanis. Bersama ahli cara, langsung saja kita bahas bersama.
Secara umum, pemanis buatan adalah pemanis bukan gula yang dibuat agar menabah sensasi manis pada suatu makan atau minuman semakin terasa. Banyak usaha  yang dilakukan untuk mengenbangkan bahan alternatif yang memiliki rasa seperti sukrosa yang terdapat pada gula, namun aman. Hasil penelitian dan pengembangan bisa dibagi menjadi dua kategori pemanis bukan gula yaitu yang memiliki kalori (pemanis bernutrisi) dan yang tidak berkalori (pemanis tidak bernutrisi)

PEMANIS BERNUTRISI

Ini termasuk gula alcohol, terutama sorbitol, manitol, dan xylitol, di tambah produk yang relatif baru yaitu kombinasi gula alcohol yang disebut palatinit atau isomalt. (jangan kaget atau terkejut dengan penggunaan kata alcohol dalam uraian ini, gula alcohol adalah gula yang bermolekul relatif besar dan tidak menyebabkan mabuk).

  • Sorbitol (D-glusitol), gula alcohol ini atau polyol secara alami terdapat pada dalam buah-buahan masak (cherry, pear, dan apel), tapi biasa di produksi secara komersial dari sukrosa atau zat tepung. Rasa manisnya lebih kurang setengah dari sukrosa. Proses penyerapan di dalam usus berlangsung tidak sempurna, dan sangat lambat, karena perubahan metaboliknya juga lambat, sehingga banyak digunakan sebagai pengganti sukrosa bagi penderita kencing manis. Namun, nilai kalori makanan ini sama tingginya dengan makanan manis konvensional sehingga merugikan bagi penderita kencing manis yang ingin mengurangi berat badan.
  • Manitol (gula manna), jenis polyol lain yang terdapat dalam labu, jamur, bawang, bit, seledri, dan zaitun. Manitol memiliki rasa manis separuh dari sukrosa. Namanya berasal dari kenyataan bahwa kandungan utamanya adalah manna, cairan manis dari sejenis pohon yang berbunga dalam alkitab. Seperti sarbitol, manitol juga diserap perlahan-lahan dan tidak sempurna didalam usus, dan juga memiliki efek pencahar, dan digunakan dalam konsentrasi yang cukup rendah, pada industri permen karet bebas gula sebagai bahan yang ditaburkan pada potongan permen karet agar mudah digulung dan dibentuk.
  • Xylitol, suatu polyol dengan rasa manis yang sama dengan sukrosa (dua kali sorbitol dan manitol). Xylitol banyak terdapat dialam, misalnya dalam raspberry, plum kuning, dan sejenis kol. Juga dibentuk di dalam tubuh manusia sebagai bentuk antara pada metabolism glukosa. Secara komersial, xylitol dibentuk dari kayu sejenis pohon (birch tree) dank arena proses pembuatannya lebih sulit dibandingkan pemasaran sederhana dari tebu atau bit dalam pembuatan sukrosa, harga xylitol jauh lebih mahal. 
  • Palatinit (isomalt), termasuk bahan baru dari gula dan alcohol, yang merupakan bahan campuran dengan nama kimia yang sangat panjang. Diperoleh secara industri yaitu dengan memproses sukrosa dua tingkat. Secara kasar menghasikan turunan dari sorbitol dan manitol, dan palatinit pertama-tama dalam pencernaan akan diubah menjadi sorbitol, manitol, dan glukosa. Rasa manisnya separuh dari sukrosa, dan pada tes awal terbukti dapat mengganti gula.

PEMANIS TIDAK BERNUTRISI

Kadang-kadang disebut pemanis kayu, karena rasa manisnya ratusan kali dan kadang-kadang ribuan kali dari sukrosa. Meskipun diantaranya tidak benar-benar bernutrisi (missal protein), bahan ini digunakan dalam jumlah kecil sehingga tidak mempengaruhi nutrisi. Beberapa pemanis jenis ini diperoleh dari produk alamiah, sebagian lagi adalah sintesis buatan manusia, yang dianggap berpengaruh pada jaringan otak konsumen. Pemanis jenis ini dilarang pada beberapa Negara pada bayi dan anak-anak.
  • Aspartame (canderel), pemanis ini dibuat dari dua macam amino komersial (L-phenilalanin dan L-asam aspartat). Kombinasi ini, memberikan rasa manis 200 kali sukrosa. Rasa manisnya mendekati sukrosa daripada pemanis tidak bernutrisi lainnya, tanpa meninggalkan pahit. Tidak stabil pada temperature tinggi, sehingga tidak cocok pada makanan yang dimasak atau dibakar, dan juga tidak stabil pada cairan dengan keasaman yang tinggi dan netral, sehingga membatasi penggunaannya pada industri minuman ringan.
  • Asesulfam K, rasa manisnya sekitar 150 kali sukrosa dan sangat stabil, baik dalam produksi makanan dan minuman, dan juga dalam tubuh manusia, yang dikeluarkan dalam keadaan tidak berubah.
  • Sakarin, rasa manisnya sekitar 300 sukrosa dan sangat stabil, tidak berubah sampai akhir proses metabolisme dari tubuh. Kestabilannya dalam produk makanan dan minuman, juga ketahanannya pada bidang ini, membuatnya banyak digunakan didunia sebagai pemanis bukan gula.
  • Thaumatin (Talin), pemanis rendah kalori ini yang dibuat dari buah katemfe afrika barat, rasa manisnya 2000-3000 kali sukrosa. Rasa manisnya bertahan dan hilang perlahan-lahan, sehingga ideal untuk memberikan rasa manis pada obat-obatan cair, serta makanan dan minuman.
Pemanis
Pemanis


Itulah beberapa penjelasan mengenai pemanis serta jenis-jenis pemanis, baik itu yang bernutrisi dan yang tidak bernutrisi. Terlihat kenyataan bahwa yang tidak mengandung gula dilarang pada beberapa Negara untuk digunakan sebagai bahan tambahan dalam industri makanan bagi bayi dan anak-anak, dan juga bahwa gula tidak diperlukan dalam makanan tapi berakibat buruk pada kesehatan umum, sehingga diharapkan agar kegemaran akan rasa manis dapat diturunkan.

Jika anda mempunyai pertanyaan seputar materi di atas, jangan sungkan-sungkan untuk bertanya di papan komentar yang ada di bawah dan kami akan berusaha untuk menjawab semua pertanyaan anda. Semoga bermanfaat.

Sumber : dr.john besford, 1996.

No comments:

Post a Comment