Proses Penyerapan Gula di dalam Tubuh

Bagaimana Proses Penyerapan Gula di dalam tubuh?

Hai kawan-kawan, kali ini kita akan membahas tentang proses penyerapan gula dalam tubuh. Bersama ahli cara langsung saja kita bahas bersama.

Ketika sukrosa (gula) dimakan, enzim dalam sel pada usus kecil menghancurkannya menjadi komponen molekul glukosa dan fruktosa. Glukosa kemudian cepat diserap dan dialirkan keseluruh tubuh melalui sistem transport aktif pembuluh darah dan fruktosa melalui proses yang lebih lambat di dalam darah. Pada saat mencapai darah, glukosa merangsang produksi insulin dari sel-sel khususnya dalam pankreas. Insulin memiliki macam-macam fungsi, tetapi yang penting  adalah 2 macam yaitu
  1. Insulin menyebabkan glukosa dapat masuk ke dalam otot dan sel lemak
  2. Insulin merangsang terbentuknya enzim yang mengubah glukosa menjadi bentuk yang lebih aktif, apakah untuk menghasilkan energi atau yang lebih sering untuk disimpan di dalam hati.
Kedua aksi ini secara efektif mengeluarkan glukosa dari aliran darah. (awal metabolisme fruktosa tidak bergantung pada insulin, tetapi kemudian mengikuti cara yang sama seperti glukosa). Aktifitas insulin dalam menurunkan kadar glukosa dalam darah diimbangi oleh kerja hormone lain, yaitu glucagon, yang mempunyai efek yang berlawanan. Khususnya, menyebabkan bentuk simpanan glukosa yang dikenal sebagai glikogen, diubah kembali menjadi glukosa dan dilepaskan dari hati ke dalam sirkulasi darah. Semua perubahan tadi dapat berlangsung sangat cepat, tergantung kebutuhan, dan membuat suatu mekanisme yang baik sehingga kadar gula dalam darah (glukosa) dapat dipertahankan pada tingkat tertentu.

Apa yang terjadi bila sejumlah besar sukrosa atau glukosa, tiba-tiba mencapai usus? Banyak orang tidak mengalami kesulitan dalam mengolahnya. Tetapi, alirn glukosa dalam darah yang pertama menyebabkan banyak insulin dilepaskan, sehingga kadar glukosa menurun sekitar 1 jam kemudian. Pengeluaran insulin yang berlebihan tadi membuat kita tambah merasa lapar, meskipun telah memiliki kalori lebih dari yang kita perlukan. Selain itu, sebagian glukosa di ubah menjadi lemak dalam sel lemak.

Pada jumlah glukosa yang besar, beberapa orang cenderung menghasilkan insulin secara berlebihan, yang dapat menyebabkan konsentrasi gula dalam darah menurun derastis, dan kondisi seperti ini dalam istilah medis disebut hipoglikemia. Gejala lemas, gemetar, rasa lapar, sakit kepala dan labil. Sebenarnya hipoglikemia banyak di derita oleh pengusaha yang sering meminum minuman keras, misalnya gin dan tonic sebagai pengganti makanan utama. Pada awalnya alcohol dan gula dalam minuman menghasilkan perasaan yang menyenangkan. Tetapi, pada siang hari, ketika kembali kekantor mungkin ia akan mulai merasa limbung. Keadaan ini diterjemahkan oleh mereka sebagai perlu meminum minuman keras lagi, begitu seterusnya. Banyak orang dengan gejala hipoglikemia setelah mengkonsumsi gula, dapat mengetasi masalahnya dengan memakan makanan yang mengandung karbohidrat misalnya roti, kentang, nasi, dan sebagainya, karena glukosa yang diperlukan untuk mendapat energi bisa dihasilkan dari makanan yang mengandung zat tepung tadi, dengan perlahan dan dengan kecepatan yang lebih terkendali. Ini disebabkan karena ada tahapan ekstra diperlukan untuk memecah molekul tepung kompleks menjadi gula-gula sederhana, seperti yang terdapat secara alami dalam kentang. Zat tepung memiliki efek pelepasan gula kedalam darah secara perlahan-lahan, jadi disini tidak akan terjadi kenaikan produksi insulin yang mendadak.

Gula dalam Tubuh
Gula dalam Tubuh

Itulah beberapa penjelasan proses gula dalam tubuh. Pelepasan glukosa perlahan-lahan juga penting bagi orang yang tubuhnya tidak dapat menghasilkan insulin sama sekali, atau hanya dapat menghasilkan insulin dalam jumlah yang terbatas, seperti penderita kencing manis, karena pengaturan kadar glukosa dalam darahnya tidak menentu.

Jika anda mempunyai pertanyaan seputar materi di atas, jangan sungkan-sungkan untuk bertanya di papan komentar yang ada di bawah dan kami akan berusaha untuk menjawab semua pertanyaan anda. Semoga bermanfaat.

Sumber : dr.john besford, 1996.

No comments:

Post a Comment