Cerita Rakyat Kendari : Asal-mula Peredaran Matahari dan Bulan

CERITA RAKYAT DAERAH SULAWESI TENGGARA 
Di Kota Kendari

PEPILIANO OLEO ANO O WULA
(Sebab-musabab Asal-mula Timbulnya Peredaran Matahari dan Bulan.)


Pada pertama kalinya matahari mempunyai anak, demikian pula bulan. Pada waktu itu baik manusia maupun binatang tidak ada yang bisa hidup, karena pancaran sinar matahari dan anak-anaknya sangat panas. Pada suatu ketika bulan mencari akal supaya matahari mau memakan anaknya.

Lalu bulan mengajak matahari bercari-carian kutu. Sementara mereka bercari-carian kutu, bulan berkata, ’Hai matahari, kalau engkau setuju, makanlah anakmu. Semua anak saya sudah saya makan.” Pada hal bulan hanya memberikan tipu-muslihat kepada matahari, supaya matahari mau makan anaknya, sehingga dengan demikian matahari akan tinggal sendiri, di angkasa raya. Dengan demikian manusia dan hewan dapat hidup dengan baik. Pada hal bulan itu hanya mengurung anak-anaknya dalam suatu kurungan.

Bujukan bulan ini, disetujui oleh matahari untuk memakan anak-anaknya habis-habisan. Sesudah matahari makan anak-anaknya lalu bulan melepaskan kembali anak-anaknya dari dalam kurungan (dari dalam keranjang).

Bertebaranlah anak bulan berupa binatang-binatang di jagat raya seperti semula. Terbitlah matahari dan dilihatnya anak-anak bulan (bintang-bintang) yang sebenarnya mereka masih hidup sebab sesungguhnya bulan tidak benar telah memakan anaknya. Marah dan sakit hati lah matahari terhadap bulan. Lalu matahari memburu bulan untuk menelannya. Bulan memang sudah bersedia untuk lari, jika matahari memburunya. Dan memang betul, matahari memburu bulan, sehingga bulan lari terus menerus dari dahulu sampai sekarang.

Itulah sebabnya, permulaan perlombaan antara matahari dan bulan, sehingga terjadilah peredaran bulan dan matahari. Di waktu malam timbulnya bulan dan anak-anaknya berupa bintang-bintang, sedangkan matahari terbit sendirian di waktu siang.

Matahari dan Bulan
Matahari dan Bulan

No comments:

Post a Comment